“Hai, bang bima... Gimana? semua baik2 aja kan?”
“Thanks God, semuanya baik2 aja. Kakak earth apa kabar?”
“Kabar baik. Mencoba untuk bahagia.”
“Bahagia itu diciptakan, setuju!”
“Yap. Kata orang bijak, bukan karena hari ini indah lalu kita menjadi bahagia, tapi karena kita bahagia maka hari ini menjadi indah.”
“Beneerrrrr”
~emo peluk~
“Pernah merasa kamu suka banget ama seseorang, tapi kamu
harus menahan perasaanmu itu?”
“Pernah”
“Berhasil?”
“Berhasil donk.”
“Owh...OK! so, aku pikir aku juga pasti bisa berhasil ya.”
“Nggak keluar pengakuan dari mulutku ke dia.”
“Kalo ini udah keluar sih, dan dia juga punya perasaan
yang sama.”
“Nah!”
“Dia bilang suka ama aku, lama-lama aku juga suka ama
dia. Mungkin karena sering bareng, ngobrol, haha-hihi. But there’s a big and
high wall between us.”
“Woooo...tresna jalaran suko kulino?”
“Nggak juga sih. Pas kenal pertama juga udah tau kalo
dengan orang ini bakalan bisa jadi lebih dari sekedar seorang teman. Seharusnya
aku nggak membiarkan berlarut-larut ya? Langsung di cut aja di awal.”
“Trus?”
“Ya udah...paling sekarang tinggal maintain rasa sakitnya
aja. Akan kehilangan dia, seseorang yang bisa buat aku tertawa even in the
worst situation.”
“Kata orang bijak lagi nih, kalo mau cari pasangan yang sempurna, harus rela nunggu, bisa lama banget. Katanya sihhhh...”
“Hmmhhh...padahal aku nggak meminta yang sempurna. Tapi
selalu ada sandungan ini dan itu, ya cari lagi.”
“Yah...that’s life.”
No comments:
Post a Comment